• Anime
    Tempat download free anime-anime subtitle Indonesia dan english.
  • IDbase-Manga
    Tempat buat baca komik manga Translate english maupun indo.
  • Software
    Tempat download free software dan game.


Home » 2015 » November » 9 » Mahouka Koukou no Rettousei (Indonesia):Volume 1 Chapter 2 part 2
1:05 AM
Mahouka Koukou no Rettousei (Indonesia):Volume 1 Chapter 2 part 2

Chapter 2 part 2


Ketika Bel tanda pelajaran pertama akan dimulai berbunyi, para siswa mulai membubarkan diri dan mereka kembali ke tempat duduk mereka sendiri.

Sistem ini tidak berubah sejak era sebelumnya, meskipun ada beberapa perbedaan.

Semua Terminal dinyalakan secara otomatis, dan layar mereka sudah di-refresh. Pada saat yang sama, sebuah pesan muncul pada layar di depan kelas.

"Orientasi dimulai dalam lima menit, jadi harap tunggu di meja Anda. Siswa yang belum dimasukkan kartu ID, silahkan melakukannya sesegera mungkin-"

Pesan itu tidak terlalu penting bagi Tatsuya. Itu hanya masalah kecil seperti mendaftar untuk kelas yang sudah dia pilih, bersama dengan bimbingan secara online dan efek visual yang berlebihan. Ketika ia sedang mempertimbangkan melewatkan seluruh proses dan akan menelusuri melalui ruang referensi sekolah, dua hal yang tak terduga terjadi.

Pertama, disertai dengan lonceng kelas, pintu kelas dibuka.

Itu bukan siswa yang terlambat. Alih-alih berseragam, wanita itu mengenakan jas.

Semua orang memperhatikan, tidak berlebihan karena, wanita cantik dan terlebih lagi sangat menarik menuju ke meja guru, mendirikan terminal mobile besar, yang ia bawa di bawah lengannya, dan kemudian melihat sekeliling kelas.

Bukan hanya Tatsuya yang terkejut, tapi seluruh kelas juga diliputi rasa kebingungan.

Di sekolah yang telah mengadopsi kursus online, tidak ada guru yang berdiri di depan kelas. Pelajaran di kelas dilakukan sendiri melalui terminal, bahkan semakin sedikit alasan untuk mengirim anggota staf untuk ruang kelas hanya untuk menyampaikan informasi. Satu-satunya waktu dimana staf console mengajar di kelas adalah untuk kondisi khusus, seperti dalam kasus pengajaran teori.

Namun, tidak ada yang menunjukkan bahwa wanita ini adalah seorang anggota fakultas.

"Baiklah, tampaknya tidak ada orang yang absen.

Maka pertama-tama, saya ucapkan selamat kepada semua orang yang sudah masuk sekolah. "

Ada beberapa siswa yang membalas sambutan itu - pada kenyataannya, pria yang duduk di kursi di depan Tatsuya yang baru saja berkenalan dengannya menjawab "Ah, terima kasih", tapi Tatsuya hanya memiringkan kepalanya karena tingkah laku yang aneh dari wanita itu.

Pertama, untuk memverifikasi kehadiran, tidak perlu untuk melihat-lihat sekeliling. Kartu ID di terminal sudah memperbarui status tempat duduk secara real time.

Kemudian, tidak perlu bagi ofisial sekolah untuk membawa terminal dengan ukuran sebesar itu. Kampus ini penuh dengan konsol. Bahkan, harus ada monitor konsol dipasang ke meja guru tempat ia berdiri sekarang.

Pada akhirnya, Tatsuya bertanya-tanya siapa dia sebenarnya? Dari informasi yang dihimpun, sekolah ini tidak menggunakan suatu sistem yang ketinggalan jaman seperti halnya guru wali kelas, atau setidaknya itu pasti tidak dalam prospektus-

"Senang bertemu kalian semua. Aku konselor integrasi untuk sekolah ini, Ono Haruka. Aku di sini untuk membangun hubungan mentoring dengan kalian masing-masing dalam hal apapun jika kalian merasa kalian ingin konseling dalam hal aspek khusus mengenai pelajaran kalian.

(... Kalau dipikir-pikir, ada sesuatu di sepanjang kata-katanya ...)

Memiliki seseorang untuk diajak bicara tentang keprihatinan pribadi, adalah konsep yang telah Tatsuya langkahi karena dianggap tidak perlu, tetapi kenyataannya adalah bahwa sistem konseling adalah salah satu nilai jual sekolah.

"Ada 16 konselor di sekolah seperti ini. Kami dikelompokkan dalam pasangan pria dan wanita, dan akan bertanggung jawab untuk satu kelas di setiap tingkat.

Yanagisawa-sensei dan saya telah ditugaskan untuk kelas ini. "

Saat itu dia berhenti bicara dan mengoperasikan konsol di meja guru, tubuh bagian atas seorang pria di pertengahan umur 30an ditampilkan di depan kelas.

"Senang bertemu denganmu, aku konselor kalian Yanagisawa. Bersama dengan Ono-sensei, saya akan bertanggung jawab memperhatikan kalian. Saya harap kita akan akur."

Selagi layar proyeksi menampilkan konselor Yanagisawa, "Ono-sensei" melanjutkan penjelasannya pada platform.

"Konseling tersedia melalui terminal, sehingga kalian tidak perlu datang ke kami secara langsung. Komunikasi dilakukan melalui enkripsi kuantum, dan laporan disimpan melalui data bank mandiri, sehingga privasi setiap orang terjamin."

Saat ia mengatakan hal itu, Haruka mengangkat buku bank data yang besar, yang Tatsuya keliru mengira kalau itu adalah terminal mobile yang ukurannya sangat besar.

"Sekolah akan sepenuhnya mendukung kalian semua, sehingga kalian dapat menjalani kehidupan di sekolah secara maksimal.

... Dengan demikian, semua orang, mari kita bekerja keras bersama-sama. "

Dia telah berbicara dengan suara agak serius sampai sekarang, tetapi saat ini dia beralih nada, dan berbicara lembut.

Semua energi tampaknya bocor keluar dari ruangan.

Baik ketegangan dan relaksasi, bahkan mampu menghitung bahasa tubuhnya, kontrol emosinya luar biasa.

Meskipun dari luar dia tampak cukup muda dan baru saja lulus dari universitas, pengalamannya sangat baik.

Jika kamu berbicara 4 mata dengannya, kamu bisa dengan mudah mengatakan lebih banyak dari yang kamu inginkan.

Kualitas seperti itu yang penting bagi seorang konselor, tapi ia tampaknya memiliki kemampuan yang cukup untuk menjadi mata-mata perempuan.

Ia adalah seseorang yang harus diwaspadai, pikir Tatsuya.

-Perasaan itu hanya diintensifkan saat ia berbalik ke layar di latar belakang, membungkuk untuk memberi hormat pada rekan senior dan memotong sambungan.

Dengan batuk kecil senyum profesionalnya kembali, dan dia meneruskan ceramahnya seolah-olah tidak ada yang terjadi.

"Sekarang, kurikulum sekolah dan panduan pada fasilitas seharusnya telah dikirim ke terminal Anda. Setelah itu, Anda akan mendaftar untuk pilihan Anda, dan itu akan menjadi akhir dari orientasi. Jika ada sesuatu yang tidak kalian mengerti, silakan menggunakan tombol panggilan. Mereka yang telah membiasakan diri dengan kurikulum dan fasilitas bebas untuk melewati bimbingan dan lanjutkan langsung ke pendaftaran. "

Pada titik ini, Haruka dengan cepat melirik monitor di meja guru, dan membuat sebuah ekspresi 'oh?' .

"Bagi mereka yang telah menyelesaikan pendaftaran juga, tidak apa-apa untuk meninggalkan kelas. Namun kalian tidak boleh melakukannya setelah bimbingan dimulai, jadi jika Anda ingin melakukannya, silakan pergi sekarang. Jika itu terjadi, jangan lupa kartu ID kalian. "

Seolah-olah menunggu kata-kata itu, suara gesekan kursi di lantai menggema di seluruh kelas.

Itu bukan Tatsuya.

Orang yang berdiri itu duduk di barisan depan kursi jendela, jaraknya hanya sedikit lebih jauh, seorang yang ramping, dan tampaknya agak gugup.

Dia membungkuk ke arah meja guru, kemudian keluar ke koridor dekat bagian belakang ruang kelas.

Dia melihat ke depan sepanjang jalan, tidak melihat ke kiri atau kanan, dan itu agak menarik menonton orang yang memasang wajah berani dan meninggalkan kelas dengan bangga, tapi itu hanya sesaat. Itu bukan hanya Tatsuya, tapi hampir setengah kelas yang menyaksikan punggung pemuda itu menghilang ke koridor, tapi dengan segera semua mata tertuju kembali di meja mereka.

Tampaknya tidak ada orang lain yang hendak pergi selanjutnya. Tatsuya tidak ingin meninggalkan kelas karena ia tidak ingin mengambil resiko menghadapi semua tatapan seperti itu juga.

Kembali ke tugas di tangan, Tatsuya menaruh tangannya di atas keyboard dan memikirkan hal yang harus dilakukan untuk menghabiskan waktu, ketika ia merasakan sekilas dan mendongak.

Dari sisi lain dari meja guru, Haruka mengawasinya.

Bahkan saat mereka bertatapan dia tidak berpaling, tapi memberikan senyuman padanya.

(Apa maksudnya itu ...)

Seolah-olah menyadari hal itu, senyum Haruka melebar. Itu bukan untuk waktu yang lama, tidak juga begitu singkat dan bijaksana bahwa tidak ada siswa lain yang melihat, tapi tetap membawa atmosfir yang terkesan sangat rahasia.

Tatsuya yakin bahwa ini adalah pertemuan pertama mereka.

Namun itu terkesan lebih dari senyum palsu, sehingga Tatsuya mencoba mengingat-ingat kejadian di masa lalu.

Berkat itu, dia menghabiskan banyak waktu tapi ...

(Kamu harus rileks ... apa makna di balik itu? Atau dia mencoba untuk mengacaukan ketenanganku ...

Aku bahkan tidak akan pernah berpikir kalau ada kemungkinan dia datang ke ruang kelas di sekolah tanpa guru untuk mencoba menggoda para siswa ...)

Saat ia memikirkan hal itu, ia tidak mengikuti siswa lain yang telah selesai pendaftaran dan pergi keluar kelas, melainkan tinggal di kursinya merenungkan hal itu. Sampai seseorang berbicara dengan nada ramah.

"Tatsuya, apa yang akan kau lakukan sampai waktu makan siang?"

Ketika ia mengangkat kepalanya, suara terdengar dari kursi di depan.

Seolah-olah itu pose kesukaannya, Leo sedang meletakkan dagu di atas lengan yang disilangkan di atas kursinya dalam posisi yang sama persis seperti sebelumnya.

Bukan hal yang umum dilakukan lagi, baik di SMP dan SMA, untuk makan di dalam kelas. Meskipun kemajuan teknologi anti-air dan teknologi anti-debu, terminal informasi merupakan instrumen presisi. Jika kamu akhirnya melakukan sesuatu seperti tidak sengaja menumpahkan sup seluruhnya, akibat yang tidak menyenangkan akan terjadi.

Ini akan lebih baik untuk menemukan lokasi yang lebih cocok di suatu tempat, seperti ruang kantin, halaman, atap atau ruang klub.

Meskipun masih satu jam lagi sampai kantin terbuka.

"Aku telah merencanakan untuk pergi mencari melalui katalog referensi ruang dari sini tapi ... OK, aku akan menemanimu."

Mendengar jawaban Tatsuya Leo bergumam kecewa, tapi matanya bersinar cerah dengan antusias. Tatsuya tersenyum melihat ekspresi Leo yang mudah dibaca.

"Lalu, apa yang ingin kamu lihat?"

Sihir tidak diajarkan di sekolah umum sampai SMP. Untuk anak-anak dengan bakat dari seorang penyihir, Sekolah Persiapan adalah dasar-dasar pengetahuan sihir mereka. Langkah ini bukan untuk mencari keterampilan teknis, tapi untuk menentukan bagi diri mereka sendiri dan orang tua mereka apakah mereka memiliki bakat dasar yang cukup untuk membuatnya sebagai seorang penyihir.

Sementara beberapa sekolah swasta menggabungkan bentuk pendidikan sihir sebagai kegiatan ekstra kurikuler, ini menekankan bahwa mereka tidak berarti merupakan cerminan dari kinerja sihir.

Sihir dimulai sebagai pendidikan penuh sejak kurikulum pendidikan SMA dan seterusnya. Meskipun di antara semua sma sihir, SMA Satu dianggap paling sulit untuk dimasuki, ada banyak siswa yang berasal dari SMP biasa. Ada kelas pada mata pelajaran sihir khusus yang belum pernah diketahui beberapa siswa sebelumnya.

Dalam rangka untuk mengurangi kebingungan yang dikarenakan dari ketidakbiasaan dengan beberapa program khusus, mereka memiliki kesempatan untuk pergi dan mengamati kelas baik hari ini dan besok.

"Mau pergi ke bengkel ?"

Ini adalah jawaban Leo untuk pertanyaan Tatsuya itu.

"Bukan ke arena?"

Terkejut dengan pertanyaan Tatsuya berikutnya, Leo menyeringai.

"Sepertinya aku memang kelihatan tipe seperti itu yah .

Nah, kamu memang tidak salah. "

Meski tidak meremehkan kemampuan intelektual Leo, sejak dia lulus ujian masuk, kenyataannya orang ini memiliki penampilan yang cocok dengan kegiatan di luar, atau lebih tepatnya atmosfir liar. Kemungkinan besar itu bukan hanya Tatsuya yang merasa dia lebih cocok untuk aksi arena daripada mengutak-atik mesin presisi di bengkel.

Mendengarkan kata-kata Leo berikutnya, bagaimanapun Tatsuya mengakui kesalahannya.

"Sihir Penguatan menghasilkan efek terbesar bila dikombinasikan dengan keterampilan senjata. Aku ingin dapat mempertahankan senjataku sendiri sebanyak dan selama mungkin."

Ambisi Leo adalah menjadi korps gunung atau polisi anti huru hara. Jika ambisi itu terealisasi, dia akan memiliki banyak kesempatan untuk menggunakan senjata sederhana seperti pentungan, tameng, parang, dll Mereka semua kompatibel dengan sihir penguatan, dan tergantung pada komposisi bahan yang digunakan akan menghasilkan efek yang berbeda.

Teman sekelas ini tampaknya memiliki pemahaman yang jauh lebih kuat dari apa yang kelihatan dari penampilannya.

"Jika kamu akan ke bengkel, mengapa kamu tidak ikut dengan kami?"

Sementara mereka berdua berbicara, mereka menerima ajakan tiba-tiba dari kursi di samping mereka.

"Shibata-san juga akan ke bengkel?"

"Ya ... saya juga ingin menjadi pencipta Sihir."

"Ah, jadi begitu!"

Erika yang menyerobot ke arah Mizuki. Itu pola yang agak mirip dengan apa yang telah terjadi sebelumnya, tapi wajah Leo biasa saja.

"Bagaimanapun juga kelihatannya, kamu jauh lebih cocok untuk urusan fisik. Pergi sana ke arena."

"Aku tidak ingin diberitahu seperti itu oleh binatang liar sepertimu."

Gayung bersambut.

"Apa katamu ? Kamu bahkan tidak ragu berkata kasar seperti itu !"

Pertengkaran antara mereka sudah hampir sama kualitasnya dengan mengetik keyboard.

"Hentikan kalian berdua ... kalian baru saja bertemu hari ini kan?"

Kompatibilitasnya mereka benar-benar “sesuatu “, bukan? Tatsuya berpikir, ketika mencoba untuk menengahi sambil menghela napas, tapi keduanya tidak akan begitu mudah dihentikan.

"Heh, kamu pasti menjadi musuh bebuyutannya dari beberapa kehidupan sebelumnya."

"Kamu adalah beruang yang menjarah ladang, dan aku adalah pemburu disewa untuk menyingkirkan kamu."

"Sudah sudah, mari kita pergi! Kita membuang-buang waktu saja sekarang."

Mizuki yang sampai sekarang telah dengan sabar menahan diri untuk menengahi, tapi sekarang dia akhirnya menimbang dan mencoba untuk memaksa merubah haluan.

"Yeah! Jika kita tidak terburu-buru, kita akan menjadi satu-satunya yang tersisa di kelas."

Segera, Tatsuya juga menengahi. Dengan argumen mereka yang cepat bak peluru , baik Leo dan Erika melotot tajam satu sama lain, kemudian segera berbalik dan berpaling.

 

◊ ◊ ◊

 

Pada awal hari kedua masuk sekolah, ada beberapa siswa yang mulai mengambil tindakan.

Tatsuya tidak tahu apakah harus menganggapnya terlalu cepat atau hanya normal-normal saja.

Yang dia tahu adalah bahwa jika datang ke konfrontasi atau mundur, kemungkinan besar akan menjadi pilihan yang pertama.

Erika dan Leo keduanya semangat dan optimis, dan Mizuki tampak pemalu namun riang.

Sementara walaupun menyadari kecenderungan dirinya terhadap sinisme dan kemurungan, Tatsuya menganggap dirinya beruntung kalau teman pertamanya di SMA adalah mereka.

Namun, kemungkinan besar tidak 100%.

Kurang dari 10-20%.

Itu bagus mereka tidak tertindas seperti budak belian, tapi bagaimana ini akan berubah. Tatsuya yang merenungkan masalah ini dengan tajam.

"Onii-sama ..."

Miyuki dengan ringan menggenggam ujung seragam Tatsuya dengan ujung-ujung jarinya, dan wajahnya tercampur perasaan cemas dan malu saat dia menatap kakaknya.

"Jangan minta maaf, Miyuki. Kamu tidak bersalah sedikit pun."

Dalam rangka memberikan kekuatan untuk adiknya, Tatsuya menjawab dengan nada tegas.

"Ya, tapi ... Kamu akan menghentikan mereka?"

"... Itu akan menjadi kontraproduktif."

"... Kau benar. Mengesampinkan sifat Erika, untuk Mizuki memiliki jenis kepribadian seperti itu adalah ... tak terduga."

"... Aku setuju."

Menonton dari belakang - atau dengan kata lain, langsung di depan kedua saudara kandung itu, sekelompok siswa baru saling melotot dengan suasana bergejolak mendidih di antara mereka. Satu kelompok terdiri dari beberapa teman sekelas Miyuki, dan lainnya adalah, tentu saja, Mizuki, Erika, dan Leo.

Kejadian pertama adalah di ruang makan saat makan siang.

Ruang makan dari SMA Satu jauh lebih besar dari kantin yang ditemukan di sebagian besar SMA lainnya, tetapi sebagai siswa baru masih tidak sadar dan yakin, sebab saat-saat penerimaan siswa baru seperti ini pada umumnya ramai.

Namun, karena mereka berempat telah meninggalkan kunjungan kelas spesialis lebih awal dan datang ke ruang makan, mereka telah mengamankan meja untuk empat orang tanpa kesulitan apapun.

Memang itu meja untuk empat orang namun karena itu bangku panjang, bangku panjang itu mungkin bisa terisi oleh tiga gadis yang lebih langsing di satu sisi.

Ketika mereka sudah setengah jalan menghabiskan makanan mereka (Leo bahkan sudah selesai makan), Miyuki tiba dengan dikelilingi oleh sekelompok siswa pria dan wanita, melihat Tatsuya, dan dengan cepat langsung menuju ke arahnya. Pertengkaran ini dimulai dari sana.

Miyuki telah mencoba untuk makan bersama-sama dengan Tatsuya. Ini tidak berarti bahwa dia adalah tipe orang yang akan menolak untuk berinteraksi dengan teman-teman sekelasnya, tetapi hanya bahwa, untuk Miyuki, partner prioritas utama akan selalu Tatsuya.

Hanya satu orang lagi yang bisa muat di meja makan. Apakah akan memilih teman-teman sekelasnya atau Tatsuya adalah masalah yang bahkan tidak akan dipertimbangkan Miyuki .

Namun teman sekelas Miyuki, dan terutama anak-anak laki-laki, yang tentu saja berusaha untuk duduk dengannya.

Mereka awalnya berpura-pura bersikap sopan mengatakan hal-hal seperti tempat ini cukup sempit dan akan merepotkan, tapi melihat tekad Miyuki tak tergoyahkan, mereka sampai mengatakan bahwa itu tidak cocok untuk seorang siswa Course 1 untuk berbagi meja dengan siswa Course 2 kalau mempertimbangkan kesenjangan di antara mereka, dan akhirnya menyuruh Leo yang telah selesai makan untuk segera berdiri dan mengosongkan tempat duduknya.

Pada sikap egois yang menunjukkan arogansi luar biasa, baik emosi Erika dan Leo berada di ambang meledak. Tatsuya terburu-buru menyelesaikan makanannya, berbicara dengan Leo dan Mizuki yang masih makan dan Erika kemudian berdiri.

Miyuki meminta maaf kepada Tatsuya dan lain-lain, sebelum berjalan melewati kursi kosong di dekat kakaknya.

Kejadian kedua terjadi saat kunjungan sore untuk kelas khusus.

Di laboratorium presisi sihir jarak jauh atau dikenal sebagai 'lapangan tembak', kelas praktek sedang dilakukan oleh siswa tahun ke 3 kelas A.

Itu adalah kelas dari Presiden Dewan siswa, Saegusa Mayumi.

Dewan siswa tidak harus dipilih dari tingkatan kelas, tapi presiden saat ini adalah presiden yang hanya muncul sekali dalam satu dekade dalam hal sihir presisi, dan sudah tak terhitung jumlahnya trofi yang ia sumbangkan pada sekolah.

Itu adalah sesuatu yang bahkan diketahui oleh siswa baru.

Mereka juga telah mengkonfirmasi rumor tentang sikap centilnya pada upacara penerimaan siswa baru.

Ada banyak siswa yang berkumpul sekitar sana dan berusaha untuk bisa melihat keahliannya, namun jumlah yang bisa melihatnya sangat terbatas. Karena itu, di antara tempat tersisa untuk siswa jalur 1 dan siswa jalur 2, Tatsuya dan kawan kawan dengan megahnya menonton dari barisan depan.

Tentu, Tatsuya sebenarnya tidak berniat untuk kelihatan menonjol.

Kemudian kejadian ketiga, berlangsung saat ini, Mizuki dengan ketus menentang mereka.

"Apakah kalian semua tidak bisa berhenti menjadi pecundang seperti itu? Miyuki-san mengatakan dia ingin pergi dengan kakaknya. Kalian tidak sepantasnya mencampuri urusan mereka kan ?"

Lawannya adalah seorang siswa dari kelas A. Dia adalah orang yang mereka lihat di ruang makan selama istirahat.

Awal kejadian ini, setelah sekolah, Tatsuya telah menunggu Miyuki, yang teman sekelasnya masih terus menyertainya sudah mulai mencari masalah. Sekedar informasi, mereka adalah gadis-gadis teman sekelas. Jelas ada juga kawanan siswa laki-laki di sekitarnya (dari Miyuki) yang pada awalnya diam, tetapi pengendalian diri mereka denganc epat hilang dan semua tata krama mereka mulai berubah menjadi olok-olok.

"Bukankah Miyuki memperlakukan kalian sudah cukup baik? Jika dia ingin pergi dengan kalian, dia akan berkata begitu. Apa hak kalian untuk harus mencoba memisahkan mereka berdua ?"

Orang yang mengecam mereka pertama kali atas perilaku yang tidak masuk akal dari siswa Course 1 itu , secara mengejutkan, Mizuki.

Sementara mempertahankan sikap sopan, dia menentang mereka tanpa ampun.

Bahkan sekarang ketika Mizuki menentang siswa jalur 1, kelancaran bicaranya tidak bergeser satu inci pun.

Ya, semua kata-katanya keluar dengan sempurna dan logis, tapi ...

"Meskipun aku harus mengakui , mengatakan bahwa mereka berusaha untuk memisahkan kita ..."

Tatsuya bergumam pelan. Ia jelas merasa ada sesuatu yang bergeser agak tegas.

"Mi-Mizuki, kau tidak salah paham akan sesuatu kan?"

Mendengar kakaknya bergumam, Miyuki untuk beberapa alasan terkesan terburu-buru.

"Miyuki ... kamu tampaknya agak terburu-buru?"

"Eh? Tidak, aku tidak seperti itu?"

"Dan kelihatannya agak memaksa ?"

Awalnya melirik kepada kedua bersaudara itu dengan hubungan yang sangat dekat dalam kebingungan, teman-teman mereka penuh perhatian, mulai memanas lebih dan lebih.

"Kami sudah memintanya !"

Itu adalah salah satu teman laki laki yang sekelas dengan Miyuki.

"Itu benar! Kami mohon maaf atas Shiba-san, tapi kami hanya ingin sedikit lebih banyak waktu bersamanya !"

Kali ini salah satu teman sekelas perempuan Miyuki.

Pada keegoisan mereka, Leo tertawa hangat.

"Ha! Kalian hanya mencari pembenaran. Lebih baik cari waktu yang lebih baik untuk itu."

Erika juga membalas dengan senyum dan sarkasme tajam.

"Jika kalian benar-benar memintanya, mungkin kalian akan punya persetujuannya dari awal?

Kalian telah mengabaikan keinginan Miyuki dan tidak berkonsultasi padanya atau apa pun. Sudah ada aturan untuk itu. Kalian kan sudah jadi siswa SMA, apakah kalian tidak tahu apa-apa? "

Kata-kata dan sikap Erika, sengaja dirancang untuk menyinggung pihak lain, seperti yang diharapkan, mempengaruhi satu siswa laki-laki khususnya.

"Diam! Kelas lain, apalagi cuma Weeds, tidak memiliki hak untuk ikut campur dalam hal-hal mengenai kami para Blooms!"

Karena sifat diskriminatif itu, penggunaan kata 'Weed' dilarang oleh peraturan sekolah. Ini adalah aturan masih dipelajari, tapi tetap saja itu kata yang tidak pantas digunakan dalam konteks ini dengan begitu banyak orang mendengarkan.

Orang yang bereaksi terhadap kata-kata kasar ini adalah, apakah bisa dikatakan tak terduga atau yang diharapkan (mungkin benar benar 'diharapkan'), lagi lagi adalah Mizuki.

"Kita semua sama sama siswa baru. Kalian Blooms, tapi sekarang apakah kalian lebih baik dari kami?"

Itu tidak terlalu keras, tapi suara Mizuki terdengar ke seluruh halaman sekolah.

"... Yah."

Masalah ini mulai memburuk, pikir Tatsuya, sambil mendesah pelan.

Gumamannya tenggelam oleh teriakan marah para siswa jalur 1, dan hanya Miyuki yang di sampingnya mendengar Tatsuya.

"... Jika kalian ingin tahu kami seberapa jauh lebih baik, saya bisa menunjukkan padamu."

Meski kata kata Mizuki sudah sah sesuai dengan peraturan sekolah, pada saat yang sama, itu juga disangkal oleh sistem sekolah.

"Hah, menarik! Dengan segala cara, silahkan tunjukkan pada kami !"

Pada ancaman siswa jalur 1 itu, Leo menjawab agresif. Sudah sampai di sini, tidak ada hasil lain yang bisa diharapkan selain 'gayung bersambut'.

Kenyataan itu disadari Mizuki.

Karena mereka mengerti dengan sepenuhnya, mereka puas dengan sistem saat ini, baik staf dan siswa sama-sama, menepi.

Meskipun telah terjadi pelanggaran aturan yang jelas di sini, sebagian besar akan mengabaikan situasi mereka dan berpura-pura tidak melihat sesuatu.

Bahkan jika pelanggaran itu tidak hanya pada peraturan sekolah, tetapi hukum itu sendiri.

"Baik, akan kulakukan !"

Satu-satunya yang diizinkan untuk membawa CAD di sekolah adalah anggota senior dewan Dewan siswa dan anggota komite tertentu.

Penggunaan sihir di luar kampus diatur secara ketat oleh hukum.

Namun, hak milik CAD di luar kampus tidak dibatasi.

Tidak akan ada gunanya.

CAD saat ini alat yang sangat diperlukan untuk penyihir, tetapi mereka bukanlah yang paling penting untuk penggunaan sihir. Sihir dapat digunakan bahkan tanpa CAD. Oleh karena itu, hukum tidak membatasi hak milik dari CAD.

Prosedur bagi siswa yang memiliki CAD adalah mereka harus meninggalkan CAD di kantor guru sebelum pelajaran dimulai, dan dapat mengambilnya kembali sebelum pulang ke rumah.

Jadi tidak mengherankan bagi siswa untuk memiliki CAD dalam perjalanan pulang dari sekolah.

"Sebuah CAD khusus ?"

Namun, jika CAD diarahkan pada sesama siswa, maka itu menjadi masalah, tidak, keadaan darurat.

Apalagi jika CAD yang ditujukan dengan kekuatan serangan yang menekankan pada serangan khusus.

Ada 2 jenis CAD yaitu bersifat umum dan khusus. Jenis umum menempatkan beban yang lebih besar pada pengguna namun mampu melakukan berbagai hal hingga 99 rangkaian aktivasi, sedangkan tipe khusus hanya mampu memuat hingga 9 rangkaian aktivasi tapi memiliki subsistem yang dapat mengurangi beban pada pengguna, sehingga mungkin untuk merapal sihir lebih cepat.

Karena alasan itu, rangkaian sihir jenis tempur agresif umumnya disimpan dalam CAD khusus.

Pada suara teriakan penonton, 'moncong' dari CAD khusus itu, berbentuk seperti pistol kecil, dan disodorkan ke arah Leo.

Siswa itu ternyata tidak hanya bicara.

Kemahirannya menarik CAD, bersama dengan kecepatan yang ia membidik, adalah gerakan seseorang terbiasa dengan pertarungan antara penyihir.

Sebagian besar sihir tergantung pada bakat.

Pada saat yang sama, itu berarti garis keturunan memainkan peran penting.

Ada banyak siswa jalur 1 yang masuk sekolah dengan hasil yang sangat baik bukan dari hasil belajar sihir di sekolah tetapi karena orang tua, bisnis keluarga, bahkan mungkin mendapatkan pengalaman tempur dari sana.

"Onii-sama!"

Bahkan sebelum Miyuki selesai menjerit, tangan kanan Tatsuya sudah teracung.

Tidak mungkin tangganya mencapai CAD lawan., tapi dia tetap mencobanya. Apakah itu tindakan yang berarti, atau apakah itu hanya tindakan refleks yang sia-sia.

Apa pun itu, dalam kasus ini, tidak ada hasilnya.

Itu karena-

"Eek!"

Jeritan yang berasal dari siswa jalur 1 yang sedang membidik dengan CAD nya.

Pistol CAD itu telah terjatuh dari tangannya.

Sebelum mata mereka, sambil mengayunkan tongkat yang tiba-tiba muncul entah dari mana, dengan santai, Erika tersenyum. Tidak ada gemetar atau tergesa-gesa dalam senyum itu. Kalau melihat siakpnya yang penuh kewaspadaan dan percaya diri, Anda bisa mengatakan tidak ada hal seperti itu pada awalnya. Jika situasi yang sama telah terjadi 100 kali, CAD siswa jalur 1 itu akan terlempar 100 kali. Itu sudah pasti.

"Pada jarak ini, tubuh bergerak lebih cepat."

"Aku setuju, tapi kamu berencana memukul tanganku juga, yah?"

Yang menjawab Erika yang memasang kuda-kuda santai dan penuh kemenangan adalah Leo, yang tangannya membeku di tengah-tengah saat mencoba mengambil CAD lawan.

"A ~ ra, aku tidak akan melakukan hal seperti itu."

"Jangan tertawa lepas tak wajar seperti itu!"

Baca Mahouka Koukou no Rettousei (Indonesia):Volume 1 Chapter 2 part 2
 


Erika menempelkan punggung tangan yang memegang tongkat ke mulutnya dan memberikan tawa 'ohohohoho', tawa menipunya yang menyembunyikan maksud sebenarnya, Leo sudah mendekati akhir kesabarannya.

"Aku serius. Apakah kamu memang berniat melakukannya atau tidak, aku tahu dari kuda-kudamu.

Kamu tampak seperti idiot, tapi tampaknya lenganmu berbicara sebaliknya, "

"... Apakah kamu sedang mengolok-olok aku ? kamu mengolok-olok aku tepat di wajahku ?"

"Itu sebabnya aku bilang kamu terlihat seperti idiot kan?"

Melupakan 'musuh' mereka sebelumnya, kedua orang itu malah terlibat dalam konfrontasi lucu lain, tidak hanya Miyuki dan Tatsuya yang terkejut tapi orang lain juga, tapi yang bersiap duluan adalah teman sekelas Miyuki yang menghadapi mereka.

Itu bukan siswa pria yang memakai CAD khusus yang terlempar tadi, itu adalah siswi di belakang yang menggerakkan jari-jarinya di gelangnya yang berbentuk CAD umum.

Sistem yang dirancang di dalamnya dimulai, dan mulai rangkaian aktivasi.

Rangkaian aktivasi adalah cetak biru sihir, sebuah program yang mengarahkan pembangunan ritual sihir.

Setelah ekspansi, rangkaian aktivasi diperluas dan dibaca oleh daerah pengolahan sihir di bawah sadar dan variabel seperti koordinat, output, dan durasi yang diinput, hasilnya dimasukkan bersama rangkaian aktivasi dan ritual sihir selesai.

Ritual Sihir yang sudah lengkap ini diambil dari daerah operasi alam bawah sadar dan dipindahkan ke tingkat terendah dari alam sadar, 'akar', dari daerah antara sadar dan bawah sadar, yang disebut 'gerbang', dimana itu dapat diproyeksikan ke dunia luar, sebagai proyek ritual sihir dengan target 'informasi peristiwa' - dalam studi sihir modern, ini diberi nama 'Eidos' dari filsafat Yunani, dan mengacu pada peristiwa di mana informasi dari target sementara ditimpa.

Informasi terkait dengan peristiwa.

Jika informasi yang ditulis ulang, peristiwa tersebut akan ditulis ulang.

Karena sifat fenomena ditulis dalam Psions, modifikasi ini akan mengakibatkan kejadian dunia nyata yang sementara dimodifikasi juga.

Ini adalah sistem sihir di bawah penggunaan CAD.

Kecepatan yang ditulis Psions adalah kekuatan pemrosesan sihir, skala yang dapat dibangun mereka adalah kapasitas sihir, dan kekuatan dimana ritual sihir dapat menulis ulang Eidos adalah kekuatan gangguan. Saat ini, tiga hal ini secara komprehensif disebut kekuatan sihir.

Bahkan cetak biru untuk ritual sihir, rangkaian aktivasi, adalah jenis Psion. Namun, rangkaian aktivasi saja tidak dapat mempengaruhi realitas.

Psions diproses oleh pengguna hanya akan teracak dan kemudian kembali lagi.

Secara umum, ini adalah fungsi dari CADs, untuk mengambil Psions yang awalnya disediakan oleh rangkaian aktivasi, dan membentuk mereka menjadi Psions yang dapat digunakan penyihir untuk menulis ulang fenomena: ritual sihir.

CAD khusus sering berbentuk dalam bentuk senjata karena menggunakan sistem bantu pembidik yang tergabung dalam daerah sesuai dengan laras, koordinat data dimasukan pada saat rangkaian aktivasi dimulai, dan untuk mengurangi beban perhitungan pada pengguna, Psions tidak dipancarkan dari moncongnya.

Dari penyihir ke CAD, kemudian CAD kembali ke penyihir.

Jika aliran Psions ini terganggu, maka sihir yang tergantung pada CADs tidak akan lagi bekerja.

Misalnya, jika selama perhitungan atau perluasan sejumlah Psions ditembak dari luar, pola Psion dari ritual aktivasi akan diacak, menggagalkan pembangunan sebuah ritual sihir yang efektif dan menghapus sihir itu.

Seperti saat ini.

"Berhenti sekarang juga ! Menggunakan sihir serangan pada orang lain untuk alasan apapun selain pertahanan diri tidak hanya merupakan pelanggaran aturan sekolah, itu tindak pidana!"

Rangkaian aktivasi yang sudah berkembang dari siswi itu hancur oleh peluru Psions.

Melepaskan peluru Psion, sementara itu sendiri adalah bentuk paling sederhana dari sihir, membutuhkan kontrol yang sangat tepat untuk menghancurkan hanya Rangkaian aktivasi dan menghindari kerusakan lain, dan menunjukkan keterampilan yang luar biasa dari penggunanya.

Setelah mengenali pemilik suara itu, siswi yang bermaksud menyerang Erika dan kawan kawan menjadi pucat, dan bukan sebagai akibat dari sihir. Dia jatuh ke pelukan siswi lain, dan mereka terduduk di lantai.

Orang yang memberi peringatan, dan telah menembakkan peluru Psion, adalah presiden dewan siswa, Saegusa Mayumi.

Dia - sejauh yang Tatsuya perhatikan - senyum di wajahnya, bahkan sekarang, tidak memiliki perasaan tidak menyenangkan di dalamnya.

Namun di mata seseorang yang mampu dalam sihir, sosok mungil itu terbungkus aura dari Psion light yang jauh melampaui penyihir biasa, memberikan atmosfir berkharisma yang tidak dapat diganggu gugat.

"Kalian adalah siswa dari 1A dan 1E kan.

Aku akan mendengar penjelasan kalian. Tolong datang kemari. "

Sebuah suara yang keras bahkan dingin, datang dari gadis di sebelah Mayumi. Menurut pengenalan dewan siswa saat upacara masuk, dia adalah siswi tahun ke 3 yang menjadi Ketua Komite Disiplin, Watanabe Mari.

CAD milik Mari memiliki Rangkaian aktivasi yang sudah dikerahkan dan dikembangkan.

Itu tidak sulit untuk dibayangkan apa bentuk resistensi di sini yang akan terjadi.

Leo, Mizuki, dan teman sekelas Miyuki, tanpa berkata-kata, berdiri kaku.

Bergerak tidak keluar dari pemberontakan, melangkah di samping teman-teman sekelasnya yang dibekukan oleh atmosfer, tanpa jejak yang sombong atau bangga, tidak sedih atau takut-takut, Tatsuya berjalan dengan kiprah bahkan diukur, diikuti oleh Miyuki, untuk berdiri di depan Mari.

Mari melirik bingung pada siswa tahun pertama yang tiba-tiba datang melangkah ke depan.

Menurut Mari, keduanya tidak tampak terlibat dalam masalah itu.

Tatsuya menerima tatapannya tanpa berkedip, dan berhenti pada jarak yang pantas dari dia.

"Maaf, lelucon kami terlalu berlebihan."

"Lelucon  ?"

Pada kata-kata yang tak terduga itu, alis Mari terangkat naik.

"Ya.

Morisaki terkenal karena kemampuannya yang cepat menarik CAD, jadi saya memintanya untuk memberikan demonstrasi untuk referensi di masa mendatang, tetapi menjadi terlalu nyata dan keluar dari kontrolnya. "

Siswa yang telah bertengkar dengan Leo menggunakan CAD nya membuka mata lebar-lebar karena terkejut.

Sementara siswa tahun pertama lainnya kehilangan kata-kata, Mari melirik tongkat di tangan Erika, perangkat berbentuk pistol tergeletak di tanah, kemudian setelah memberikan dua siswa yang telah mencoba menggunakan CAD secara ilegal sebuah tatapan yang terlihat mengerikan, berbalik ke Tatsuya dengan senyum dingin.

"Lalu kenapa gadis dari 1A mencoba menggunakan sihir?"

"Gadis 1A itu terkejut. Mampu untuk memulai proses aktivasi dengan kondisi refleks benar-benar layak untuk seorang siswa jalur 1."

Ekspresi wajahnya datar saja ketika ia menjawab, meskipun suaranya agak tak tahu malu.

"Teman-temanmu hampir celaka diserang dengan sihir, tetapi kamu masih bersikeras itu adalah sebuah lelucon?"

"Bahkan jika Anda menyebutnya serangan, sebenarnya ia hanya berniat untuk menembakkan kilatan sihir menyilaukan. Itu tidak pada tingkatan di mana itu bisa menyebabkan kebutaan atau gangguan kesehatan."

Sekali lagi, ada tarikan napas serentak.

Cibiran itu berubah menjadi kekaguman.

"Hoou ... tampaknya kamu entah bagaimana caranya bisa membaca rangkaian aktivasi sebelum itu dikerahkan."

Aktivasi ritual adalah sebuah blok besar data untuk membangun ritual sihir.

Penyihir bisa menebak dengan intuisi apa efek ritual yang akan terjadi.

Dengan melihat bagaimana ritual sihir akan mengganggu Eidos, dan bagian apa yang tidak akan terpengaruh, sangat memungkinkan untuk membaca dan mencoba menebak apa yang dimiliki dalam efek ritual sihir.

Namun rangkaian aktivasi sendiri hanya sepotong data, mewakili sejumlah besar informasi, dan bahkan penyihir melepasnya hanya secara dinamis dapat berinteraksi dengan itu di alam bawah sadar.

Oleh karena itu, tindakan membaca rangkaian aktivasi memerlukan penghitungan deretan data gambar tak berujung, kemudian mereproduksi gambar itu di kepala Anda.

Biasanya, hal tersebut tidak dapat dilakukan dalam kesadaran.

"Saya memang tidak pandai practikal, tapi saya yakin dalam analisis saya."

Seolah-olah itu bukan apa-apa, Tatsuya menepis bahwa keterampilan gila itu dengan satu kata, 'analisis'.

"... Keterampilanmu membaca informasi itu sungguh ‘sesuatu ‘."

Tatapan Mari seperti sesuatu di antara penilaian dan sorotan tajam.

Orang yang melangkah untuk melindungi kakaknya menanggung beban penyelidikan, Miyuki, maju ke depan.

"Seperti yang kakak saya katakan, ini semua benar-benar hanya kesalahpahaman.

Kami sangat menyesal untuk mengganggu kalian semua, senpai. "

Tanpa penipuan sedikitpun, dia membungkuk dalam-dalam, dan seolah-olah racun itu terhalau, Mari melengos ke arah lain.

"Mari, sudahlah, tidak apa-apa.

Tatsuya-kun, tadi itu benar-benar hanya demonstrasi kan? "

Sejak kapan dia mulai memanggilnya dengan nama depannya, pikir Tatsuya, tapi ia tidak bisa menolak bantuan yang tepat pada waktunya dari Mayumi.

Saat Tatsuya mengangguk dengan ekspresi datar yang sama ia digunakan sampai sekarang, Mayumi merasa meraih kemenangan - itu seperti dia mengatakan 'pinjaman ~' – yang terlihat pada senyumnya.

"Hal ini tidak dilarang bagi siswa untuk mengajar satu sama lain, tetapi dalam hal latihan sihir, kalian dilarang menjalankannya.

Hal ini diajarkan pada semester pertama di kelas.

Dalam hal mempelajari latihan sihir secara mandiri, mungkin lebih baik untuk menahan diri. "

Kembali ke tatapan seramnya setelah Mayumi selesai memberi ceramah inspirasionalnya, Mari juga memberikan sepatah kata tentang masalah tersebut.

"... Karena Presiden mengatakan demikian, saya akan menahan diri kali ini. Saya tidak ingin ada yang menjadi kedua kalinya."

Tanpa terlihat seperti musuh bebuyutan, bersama-sama mereka membungkuk dan memberikan hormat, Mari berbalik.

Tapi setelah satu langkah, ia berhenti dan mengajukan pertanyaan dengan kembali kepada mereka.

"Namamu ?"

Ketika kepalanya berpaling, penampilan Tatsuya yang tercermin dalam sorot matanya yang panjang dan sempit.

"Tahun pertama kelas E, Shiba Tatsuya."

"Aku akan mengingatnya."

Sambil menahan lidahnya sebelum ia hampir secara naluriah kelepasan berkata 'tidak masalah', Tatsuya menghela nafas.

 


(Klik Untuk Kembali Ke Daftar List)

Back to Lists

 

Views: 524 | Added by: sigieo | Tags: Mahouka Koukou no rettouseii | Rating: 5.0/1

Donasi

If the web is useful to you, we accept donations if you please. Donations will be used for the improvement and advancement of this web.

Jika web ini berguna untuk anda, kami menerima donasinya jika anda berkenan. Donasi akan digunakan untuk perbaikan dan kemajuan web.

IDbase Fanspage

IDbase Shout Chat

Addition menu

Section categories

Welcome [1]
welcome news
About Me [1]
about me
Privacy Policy [1]
kebijakan tentang privacy policy
Disclaimer [1]
kebijakan disclaimer
TOS [1]
kebijakan tos idbase

Our poll

Rate my site
Total of answers: 7

Statistics


Total online: 1
Guests: 1
Users: 0
DMCA.com Protection Status

Ad unit

There may be advertising your product (resource)

Read more...

Ad unit

There may be advertising your product (resource)

Read more...

Ad unit

There may be advertising your product (resource)

Read more...